Penggunaan Daun Ganja Untuk Keperluan Medis dan Kecantikan
Daun ganja untuk keperluan medis sudah banyak digunakan
di banyak negara. Namun memang keberadaannya memantik banyak kontroversi. Ada
juga banyak negara yang masih belum mau menggunakannya sebagai bahan dari
bagian pengobatan. Daun ganja sudah mulai dilegalkan (dengan sejumlah syarat
dan ketentuan) untuk keperluan medis di Kanada dan beberapa negara bagian
Amerika Serikat. Hadir dalam bentuk CBD oil atau minyak terbuat dari ekstrak
ganja, tanaman ini digadang-gadang mampu mengatasi berbagai masalah kesehatan.
Mulai dari meredakan kecemasan, mengatasi insomnia,
hingga mengobati nyeri dan pegal-pegal. CBD merupakan kepanjangan dari
cannabidiol, sebuah senyawa kimia non-psikoaktif. Cannabidiol dapat diekstraksi
dari cannabis sativa plant, atau lebih dikenal dengan sebutan tanaman ganja.
Dalam tanaman ganja sebenarnya terdapat dua senyawa,
yakni CBD dan Tetrahydrocannabino (THC). Peneliti ganja Joshua Kaplan
menjelaskan bahwa CBD dan THC memberikan dampak berbeda bagi tubuh meskipun
berasal dari tanaman yang sama.
Disebutkan bahwa senyawa THC-lah yang memberikan efek
'high' ketika dikonsumsi. Sementara CBD mengaktifkan serotonin yang dapat
mengatasi kecemasan dan diklaim tidak membuat mabuk.
Setelah jadi terobosan baru dalam dunia kesehatan, kini
penggunaan CBD oil merambah ke industri kecantikan. CBD oil sempat diramalkan
akan jadi tren kecantikan di 2019. Benar saja, kini mulai banyak bermunculan
produk kosmetik maupun perawatan kulit yang menggunakan minyak ekstrak ganja.
Sejumlah ilmuan juga menemukan bahwa CBD oil berkhasiat
merawat kulit kering, psoriasis dan eczema. Umumnya produk kecantikan berbahan
CBD oil hadir dalam bentuk krim wajah, serum dan losion.
Penggunaan CBD oil sempat diterapkan Sephora dalam
koleksi skincare pada September 2018. Produk mereka yang bernama High
Expectations menjadi skincare pertama yang terang-terangan mengungkapkan ada
kandungan ganja di dalamnya.
Terlepas dari tren kecantikan mengandung CBD oil yang
mulai meluas, penggunaan ganja secara bebas masih jadi perdebatan. Sementara
sudah 33 negara bagian Amerika Serikat yang melegalkan ganja untuk keperluan
medis, masih banyak negara lain, terutama di Asia, yang masih mempertanyakan
legalitasnya. Di Indonesia sendiri, ganja termasuk dalam kategori narkotika dan
penyebarannya ilegal.
0 Response to "Penggunaan Daun Ganja Untuk Keperluan Medis dan Kecantikan"
Post a Comment